Minggu, 15 November 2009

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Test Kehamilan

clip_image002

  • Setelah dibubuhkan 3 tetes urine pada cekungan “S” , garis tebal terlihat pada area “C” .
  • Beberapa saat kemudian garis tebal lain muncul pada area “T” yang berarti tes positif dan tanda adanya proses kehamilan .

Bagaimana tes kehamilan dilakukan ?

Beta subunit hCG dapat di deteksi dalam urine atau serum maternal

  • hCG adalah glikoprotein dihasilkan oleh palsenta segera setelah implantasi
  • Digunakan pemeriksaan antibodi monoklonal terhadap antigen hCG sehingga dapat diperiksa adamua kompleks antibodi hCG secara kualitatif
Tes kehamilan tidak hanya dapat melakukan deteksi hCG yang dihasilkan oleh sinsitiotrofoblas plasenta namun juga yang ditemukan dalam :
  • Mola hidatidosa
  • Koriokarsinoma
  • "germ Cell Tumor" lain
  • Secara ektopik dihasilkan oleh karsinoma payudara dan karsinoma "large cell" paru
Bilamana tes kehamilan dikerjakan ?
  • Kadar dalam darah dijumpai 8 - 10 pasca fertilisasi ( 3 - 3.5 minggu pasca HPHT )
hCG urine :
  • Metode yang dianjurkan untuk mengenai adanya kehamilan
  • Kadar hCG urine sejajar dengan kadar dalam plasma
  • Pemeriksaan dikerjakan pada sediaan urine pagi haro
  • Pemeriksaan yang dapat mendeteksi 25 mU/ml memiliki sensitivitas sebesar 95% dalam menegakkan diagnosa kehamilan
Negatif palsu :
  • Pemeriksaan dikerjakan terlalu dini
  • Urine sangat encer
Positif palsu :
  • Proteinuria ( konfirmasi dengan pemeriksaan hCG plasma )
  • Infeksi saluran air seni
hCG plasma dikerjakan pada kondisi :
  • Diagnosis Kehamilan Ektopik
  • Monitoring tumor trofoblast
  • Skrining abnormalitas janin
Pemeriksaan Laboratorium

Sejumlah pemeriksaan laboratorium rutin dalam kehamilan dilakukan pada waktuyang tidak bersamaan. Test laboratorium lain dilakukan atas dasar indikasi tertentu.

Pada saat dugaan kehamilan sudah sangat kuat, lakukan pemeriksaan laboratorium berikut :

  1. Hemoglobin atau hematocrit
  2. Sel darah putih dan jumlah trombosit
  3. Urinalisis
  4. Golongan darah dan Rhesus
  5. Titer antibodi Rubella
  6. RPR atau VDRL
  7. Hepatitis B screen
  8. HIV
  9. Pap Smear
  10. Chlamydia/Gonorrhea

Pemeriksaan laboratorium lainnya yang dilakukan pada kunjungan ulangan :

  1. Amniosentesis atau Chorionic Villi Sampling pada waita hamil usia > 35 tahun pada kehamilan 10-17 minggu
  2. Maternal serum AFP pada minggu ke 16-18
  3. Hemoglobin atau hematocrit ulangan pada kehamilan 28 minggu
  4. Glukosa serum pada 1 jam pasca pemberian 50g glucose pada minggu ke 28

Test laboratorium lain dilakukan atas dasar faktor resiko yang dimiliki oleh pasien antara lain:

  • Skrining untuk penyakit “Sickle Cell”
  • Thalassemia
  • G6PD
  • Tuberkulosis

Tindak lanjut pemeriksaan laboratorium dilakukan atas dasar hasil pemeriksaan pertama yang telah dilakukan. Seorang wanita hamil yang menderita anemia berat perlu pemeriksaan kadar serum folat dan ferritin atau seorang penderita yang menunjukkan kelainan pada pemeriksaan skrining glukosa memerlukan pemeriksaan test toleransi glukosa.

0 komentar:

Posting Komentar